Dosen Ali Muhli,SE.MM. Tugas Ekonomi Internasional Kelompok 3 (Bagian 4)

Anggota Kelompok:
Audina Oktavia Aulia
Murningtyas Nanda Putri
Nabila Fitria N
Nuraini Herliana
Putri Nurdianty
Riyanto
Sylvie Wulandari
Tiara Risti



9.2       Sifat MNC
            Karakter MNC sangat bervariasi, tergantung dari cara pendirian cabang di luar negeri, pola pemilikan dan tujuan operasi di luar negeri. Pendirian cabang di luar negeri biasanya dilakukan dengan investasi langsung yakni dengan cara mendirikan perusahaan baru, ekspansi atau membeli perusahaan baru, ekspansi atau membeli perusahaan di luar negeri. Pengaturan pemilikan dan cabang luar negeri bervariasi antara MNC yang satu dnegan yang lain. Dengan beberapa pertimbangan perusahaan induk mungkin menghendaki pemilikan kurang dari 100% modalnya. Namun yang banyak dilakukan adalah melalui patungan (joint ventures).
            Tujuan dan motif MNC melakukan investasi langsung di luar negeri juga berbeda. Ada MNC yang bermaksud untuk melkakukan ekspansi secara vertikal. Perusahaan induk (yang memproses lebih lanjut) mendirikan cabang di luar negeri untuk menghasilkan input untuk diproses lebih lanjut oleh perusahaan induk. Contoh untuk ekspansi vertikal ini misalnya perusahaan minyak dengan mendirikan cabang di luar negeri dimana terdapat sumber minyak yang kemudian dapat diproses lebih lanjut oleh perusahaan induk. MNC dapat melakukanekspansi horizontal dengan cara mendirikan cabang di luar negeri dengan melakukan kegiatan yang hampir sama dengan perusahaan induk.
            Sebelum produsen itu mempertimbangkan untuk menghasilkan barang di laur negeri seyogyanya telah mempunyai pengalaman di bidang bisnis internasional seperti misalnya ekspor barang hasil produksinya ke pasar internasional yang selalu menunjukkan peningkatan. Dengan berkembangnya ekspor ini perusahaan kemudian dapat menempatkan staf pemasaran di pasar luar negeri. Pada waktu yang bersamaan dapat melakukan penelitaian pasar dan bahkan perusahaan dapat membuka kantor pemasaran.
            Perusahaan dapat pula melakukan penetrasi pasar dengan cara mengadakan perjanjian lisensi dengan perusahaan luar negeri, misalanya untuk pemasaran produk menggunakan teknologi atau memakai nama perusahaannya.
            Akhirnya perusahaan mempertimbangkan dapat tidaknya mendirikan cabang produksi di luar negeri. Langkah ini perlu perhitungan yang cermat menyangkut karakteristik dan tingkah laku konsumen serta pemerintah negara dimana cabang itu akan didirikan. Pertimbangan tersebut hanya merupakan sebagian kecil saja dari faktor sosial, budaya dan politik yang dapat menyebabkan investasi di luar negeri lebih riskan daripada di dalam negeri. Oleh karena itu keuntungan ekonomis investasi di luar negeri ini harus cukup besar sehingga dapat mengimbangi risiko yang tinggi.
Ciri – ciri perusahaan multinasional antara lain :
1.      Lingkup kegiatan Income Generating (perolehan pendapatan) perusahaan multinasional melampaui batas-batas Negara
2.      Perdagangan dalam perusahaan multinasional kebanyakan terjadi di dalam lingkup perusahaan itu sendiri walaupun antarnegara
3.      Control terhadap pemakaian teknologi dan modal sangat diutamakan mengingat kedua faktor tersebut merupakan keuntungan kompetitif perusahaan multinasional
4.      Pengembangan sistem manajamen dan distribusi yang melintasi batas-batas Negara, terutama sistem modal ventura, lisensi dan franchise

9.3       Faktor yang Mempengaruhi Keputusan MNC
            Dalam kaitannya dengan tujuan penjualan maksimum, mendirikan cabang di luar negeri dapat memperoleh beberapa manfaat, antara lain :
a)      Apabila perusahaan tersebut telah melayani pasar luar negeri melalui ekspor, mungkin diperlukan hubungan yang lebih dekat dengan langganan untuk mengetahui kebutuhan dan selera konsumen. Di samping itu cabang di luar negari dapat merupakan basis untuk memberikan pelayanan kepada konsumen. Untuk produk dengan teknologis tinggi, seperti komputer  ama pelayanan purna jual sangat penting. Pelayanan purna jual ini akan lebih efisien apabila dilakukan oleh cabang luar negeri
b)      Ekspor ke luar  negeri sering dihambat oleh kebijaksanaan tarif negara lain. Dengan mendirikan cabang di luar negeri yang dapat menghasilkan produk di negara tersebut maka masalah hambatan tarif dapat teratasi. Masalah lain yang berkaitan dengan ini adalah perubahan kurs mata uang. Apabila mata uang negara asal perusahaan induk mengalami apresiasi maka harga barang ekspornya akan naik sehingga dapat menurunkan volume ekspor. Masalah ini dapat teratasi apabila perushaan tersebut mendirikan cabang di luar negeri
            Apabila tujuan pendirian cabang di luar negeri ini untuk mencapai keuntungan maksimum maka pertimbangan efisiensi biaya di berbagai negara menjadi pertimbangan utama. Banyak MNC tertarik untuk melakukan ekspansi di negara yang upah buruhnya rendah (biasanya negara berkembang), terutama apakah produk yang dihasilkan itu sifatnya padat tenaga kerja. Aspek tenaga kerja lain yang sering menjadi daya tarik MNC adalah kerajinan serta tidak sering terjadinya pemogokan.
            Faktor biaya lain yang kerapkali dipertimbangkan adalah biaya transpor. Dengan membuka cabang, biaya transpor dapat ditekan. Di samping biaya transpor, pajak yang relatif lebih rendah dapat merupakan daya tarik bagi MNC.






Sumber : Ekonomi Internasional Edisi 3 oleh Nopirin, Ph.D

Comments

Popular posts from this blog

Dosen Ali Muhli,SE.MM. Tugas Ekonomi Internasional Kelompok 3 (Bagian 1)