Dosen Ali Muhli,SE.MM. Tugas Ekonomi Internasional Kelompok 3 (Bagian 6)


Anggota Kelompok:
Audina Oktavia Aulia
Murningtyas Nanda Putri
Nabila Fitria N
Nuraini Herliana
Putri Nurdianty
Riyanto
Sylvie Wulandari
Tiara Risti



9.6 Efek Global MNC
            Apakah kehadiran MNC itu menaikan atau menurunkan kesejahteraan dunia, merupakan pertanyaan yang jawabanya belum pasti. MNC dapat mempunyai efek positifmaupun negatif terhadap perekonomian dunia secara keseluruhan.
            MNC akan mempengaruhi alokasi investasi antar negara jumlah total investor didunia mungkin dapat naik dengan munculnya MNC apanila naiknya investasi di cabangluar negri tidak mengakibatkan turunnya investasi dinegara asal. MNC juga mempunyai akses sumber dana internasional yang lebih luas dan kemudian menanamkan di negara yang menjanjikan pendapatan tinggi serta risiko yang rendah. Banyak studi empiris dilakukan untuk meneliti apakah investasi luar negri yang dilakukan oleh MNC itu menambah atau justru malah menggeser/mengganti investasi di negara yang didatangi umumnya menyimpulkan bahwa investasi luar negri ini sebagai yang suplemen (Menambah) investasi di negara itu. Sebaliknya ada pula yang berkesimpulan bahwa investasi MNC tersebut menggeser pembentukan modal di negara didatangi. Oleh karena itu efek netonya terhadap investasi global masih dipertanyakan.
            MNCdapat menimbulkan alokasi efisien prosuksi antar negara. Dalam kaitanya dengan ini ada dua macam efisiensi yakni efisieni alokasi dan efisiensi operasi. Yang pertama, efisiensi alokasi dapat dijelaskan sebagai berikut; proses produksi MNC dipecah-pecah menjadi proses yang relatif kecil diletakan di beberapa negara dengan dasar faktor harga produksi, perbedaan biaya angkut, dan kebijaksanaan proteksi. Dengan dukungan informasi komplit dan proses pengambilan keputusan yang tepat maka proses produksi yang dijalankan akan lebih baik dan efisien sehingga dapat mendorong adanya spesialisasi antar negara. Spesialisasi ini timbul karena perbedaan faktor produksi yang dimiliki, kualitas input, fungsi produksi atau aspek comperative advantage yang lain tidak manjadi soal. Kekuatan ekonomi ini akan  mendorong spesialisasi internasional di bidang produksi dan dengan demikian menaikan keuntungan perdagangan internasional.
            Sebagai tambahan , MNC mungkin dapat menaikan efisiensi. Pertama, hal ini dapat timbul karena adanya persaingan. Dengan masuknya cabang MNC di satu negara akan mendorong persaingan dengan perusahaan lokal sehingga efisiensi cenderung meningkat dan mengurangi monopoli. Lagi pula MNC mungkin dapat mempengaruhi pemerintah sehingga mendapatkan perlakuan khusus dalam pemasaran produknya. Aspek kedua dalam kaitanya dengan persaingan adalah skala perusahaan yang ekonomis yang timbul karena semakin besarnya perusahaan atau karena sentralisasi satu kegiatan untuk seluruh cabang, misalnya riset dan pengembangan (R & D), pengelolahan valuta asing atau perencanaan  perusahaan (corporate planning). Apakah MNC ini dapat mencapai skala perusahaan yang ekonomis sehingga secara global efisiensi eknomi akan meningkat.
            Meskipun MNC dapat mendorong efisiensi, namun kegiatan mereka dapat menimbukan dampak negatif. Pertama, seperti telah dijelakan di atas bahwa MNC justru dapat menimbulkan monopoli sehingga alokasi sumber daya kurang optimal. Kedua, kekuatan pasar MNC mungkin dapat merupakan alat untuk menghambat pesaingnya yang tidak memiliki keunggulan dalam pasar input, poduk ataupun keuangan. Kekuatan ini ini selanjutnya dapat mendorong ke arah pemusatan atau monopoli pasar. Ketiga , MNC kadangkala sapat mempengaruhi kebijaksanaan pemerintah negara induknya ataupun ke negara alokasi baru. Kalau berhasil tentu akan mengurangi persaingan tempat lokasi baru. Kalau berhasi tentu akan mengurangi persaingan sehingga efisiensi dan output potensial menurun. Keempat, dari aspek global, karena MNC itu lebih fleksibel maka mereka sering dapat menimbulkan adanya biaya eksternal (external  cost) bagi perekonomian dunia misalnya, MNC dapat dengan mudah memindahkan nomian dunia misalnya, MNC juga dapat dengan mudah memindahkan pabrik yang mengakibatkan polusi dari negara asal (yang aturan tentang polusi ketat) ke negara lain yang kurang ketat aturan tentang polusi. Apabila dampak lingkungan ini merembet ke negara lain maka dunia secara keseluruhan akan menderita kenaikan biaya sosial (social costs)
            Akhirnya, dapat dikatakan bahwa MNC dapat mempunyai dampak positif maupun negatif terhadap kesejahteraan secara global. Dengan kepasitasnya untuk dapat memobilisasi sumberdaya dan fleksibilitas yang dimiliki maka MNC tidak hanya dapat menaikan efisiensi alokasi dan operasi saja tetapi juga dapat mendorong investasi dsn perubahan teknologi. Namun demikian MNC dapat berdampak negatif. Apakah dampak positif itu sama atau tidak dengan dampak negatif masih belum pasti. Dampak neto terhadap kesejahteraan secara global masih merupakan isyu yang sampai kini belum terpecahkan.



9.7 Manfaat MNC Bagi Negara Induk
            Dalam kerangka analisisa general equilibrium, manfaat kegiatan MNC dilar negri adalah dalam bentuk kenaikan pendapatan ataupun risiko yang lebih kecil dari pemilik faktor produksi. Pendapatan ini dapat berbentuk kenaikan: dividen bagi pemilik saham, gaji bagi pimpinan serta upaya karyawan. Menurut presiksi teori klasik tentang perdagangan internasional, faktor produksi yang melimpah di negara induk akan memperoleh manfaat sedangkan faktor produksi yang jarang akan akan rugi. Namun secara lese;uruhan manfaatnya akan lebih besar daripada kerugiannya.
            Manfaat lain adalah dapat diperolehnya produk dengan harga yang lebih murah ang dihasilkan di negara lain yang biaya prouksinya lebih rendah. Biasanya MNC mengalihkan sebagian kegiatan diluar negri untuk memperoleh biaya yang lebih murah. Untuk perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan manfaat jelas nampak. Produksi di negara lain terdapat tambang tersebut akan jauh lebih murah. 




Sumber : Ekonomi Internasional Edisi 3 oleh Nopirin, Ph.D


Comments

Popular posts from this blog

Dosen Ali Muhli,SE.MM. Tugas Ekonomi Internasional Kelompok 3 (Bagian 1)